Selamat datang di blog SMA Negeri 1 Bireuen Semoga dapat menambah informasi dan pengetahuan anda

Selasa, 05 Juli 2011

Unimus Kirim Lima Peserta ke MTQMN XII Makassar

Bireuen | Harian Aceh – Universitas Almuslim Bireuen mengirim lima mahasiswa sebagai peserta Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XII di Makassar. Kafilah Unimus yang berjumlah tujuh orang dilepas oleh Rektor Unimus di Aula MA Jangka Unimus, Selasa (5/7).
Lima mahasiswa peserta MTQMN itu adalah: Ramadhan di cabang Tilawah Putra. Pada MTQMN sebelumnya di Unimal, Ramadhan, mahasiswa FKIP Bahasa Inggris itu meraih juara tiga tingkat nasional. Lalu Fitri Wahyuni, mahasiswa D3 Kebidanan yang mengikuti cabang tilawah putri.
Selanjutnya Muzammil, mahasiswa FKIP ikut di cabang Hifzil Quran, T Munzir mahasiswa Fikom ikut di cabang Morattal dan Nurul Hidayati mahasiswa FKIP ikut di cabang Qiraah Sab’ah. Mereka didampingi dua official, Drs Syarkawi M.Ed dan H M Iqbal SAg.
Syarkawi mengatakan, lima peserta yang terpilih merupakan hasil seleksi dari 78 peserta yang berminat untuk mengikuti 10 cabang. Tetapi dalam proses seleksi hanya menyisakan lima peserta yang memenuhi kriteria untuk mengikuti lima cabang saja pada MTQMN XII yang berlangsung 8-15 Juli 2011 di Makassar. “Kami berharap mereka berhasil mengukir prestasi terbaik di sana,” harapnya.(del)

Dinas Pendidikan Bireuen Gelar Lomba Guru Berprestasi


5 July 2011
Bireuen | Harian Aceh -  Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen menggelar lomba guru, kepala sekolah, dan pengawas berprestasi. Lomba diikuti ratusan guru, kepala sekolah, dan pengawas yang berprestasi dari tingkat kecamatan se-Kabupaten Bireuen, digelar di SMA Negeri 2 Bireuen, Cot Gapu, Kota Juang, Bireuen, 4-9 Juli 2011.
“Ini salah satu upaya memotivasi guru di Kabupaten Bireuen untuk terus meningkatkan kompetensinya,” kata Kadis Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bireuen, Drs Asnawi M.Pd pada pembukaan kegiatan itu, Senin (4/7).
Ketua panitia pelaksana, Irfan mengatakan, peserta mengikuti tes ujian tulis, wawancara, portofolio dan diwajibkan menyusun karya tulis. “Nantinya akumulasi nilai dari serangkaian tes itu dibuat perangkingan untuk menentukan guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi di Kabupaten Bireuen tahun 2011,” ujarnya.(del)

Jumat, 01 Juli 2011

Fri, Jul 1st 2011, 10:20

Peneliti Singapura Bicara Syariat Islam


Prof R Michael Feener, peneliti dan sejarawan dari National University of Singapore (NUS), menjadi pemateri dalam diskusi Syariat Islam dan Perubahan Sosial Kontemporer yang digelar di Aula Gedung MA Jangka, Universitas Almuslim, Peusangan, Bireuen, Kamis (30/6).   SERAMBI/FERIZAL HASAN         
BIREUEN - Penerapan syariat Islam di Aceh hingga saat ini belum menampakkan kemajuan yang berarti. Selain itu, syariat Islam juga sering dijadikan sebagai alat berpolitik oleh tokoh politik. Hal itu dikatakan Prof R Michael Feener, pakar sekaligus peneliti dan sejarawan dari National University Of Singapore (NUS) saat menjadi pemateri pada diskusi “Syariat Islam dan Perubahan Sosial Kontemporer di Aula Gedung MA Jangka, Universitas Almuslim, Peusangan, Bireuen, Kamis (30/6).

Michael Feener yang lancar berbahasa Indonesia itu mencontohkan, hukum hanya diterapkan untuk masyarakat kecil, sementara para koruptor jarang tersentuh hukum menurut syariat Islam. Dikatakan, selama penelitian dalam beberapa tahun terakhir ditemukan hal-hal yang dapat membedakan masing-masing karakter pemimpin dalam menganggarkan dana untuk mendukung penerapan syariat Islam di wilayahnya masing-masing.

Bahkan, katanya, dukungan terhadap operasional polisi syariat atau Wilayatul Hisbah (WH) terkesan acuh tak acuh. Karena ada pihak yang mendukung dan ada pula yang kurang mendukungnya. Sehingga WH tidak maksimal dalam bekerja akibat tak ada dana operasional. “Syariat Islam di Aceh kerap dijadikan sebagai alat politik. Itu sangat kita sayangkan jika hal itu terus terjadi. Karena bukan tidak mungkin generasi sekarang dan yang akan datang akan terkontamidasi dengan kondisi itu,” jelasnya.(c38) 

Kamis, 23 Juni 2011

Calon Siswa Baru Serbu SMAN 1 Bireuen

Bireuen - 21 June 2011
Bireuen | Harian Aceh – Ratusan calon siswa baru menyerbu SMAN 1 Bireuen pada hari pertama pendaftaran di sekolah favorit itu yang akan menampung 360 siswa, termasuk untuk siswa kelas akselerasi (pendidikan dengan masa belajar 2 tahun) sebanyak 20 orang, Senin (20/6).
“Untuk siswa kelas akselerasi sudah diseleksi dan diumumkan hasilnya dengan jumlah peserta 60 calon siswa. Dan, 40 orang yang dinyakan tidak lulus di kelas akselerasi akan langsung dinyatakan lulus pada kelas regular,” kata Kepala SMAN 1 Bireuen, Hanafiah S Pd. “Jadi, sisanya, ada 300 calon siswa yang masih akan kita terima, dengan jumlah formulir yang disediakan 1000 lembar,” lanjutnya.
Dia mengatakan, yang menentukan kelulusan bukan hanya penentuan dari nilai ujian nasional (UN) atau SKHU, tetapi juga dari serangkaian uji kompetensi.
Serangkaian uji kompetensi itu mencakup nilai kemampuan baca Alquran, kemampuan menguasai bacaan salat wajib dan salat jenazah, serta kemampuan memahami tatalaksana thaharah (bersuci). “Juga sangat ditentukan dari nilai wawancara dan ujian tulis yang dilakukan,” katanya.
Sesuai ketentuan dinas pendidikan setempat, setiap pelajar yang mengikuti ujian masuk di semua jenjang SMA di Bireuen dikenakan biaya Rp30 ribu yang harus dibayar saat pengembalian formulir. “Tahapan ujian digelar serentak di semua SMA 1 Juli 2011, pengumuman kelulusan sekitar satu minggu kemudian,” kata Hanafiah.(del)

Minggu, 10 April 2011

Bidik Misi 2011

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 meluncurkan program Bidik Misi untuk memberikan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada 20.000 mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi di 104 perguruan tinggi penyelenggara.
Bidik Misi merupakan program seratus hari kerja Menteri Pendidikan Nasional yang dicanangkan pada tahun 2010 yang pada tahun 2011 ini dilanjutkan dengan kembali menerima 20.000 calon mahasiswa yang diselenggarakan di 117 perguruan tinggi penyelenggara.
PERSYARATAN
Persyaratan untuk mendaftar program Bidik Misi tahun 2011 
adalah:
1.      Siswa SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2011 atau telah lulus pada tahun 2010 dan bukan penerima Bidik Misi;
2.      Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun;
3.      Memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi serta masuk dalam 30 persen terbaik di sekolah (semester empat dan lima bagi yang akan lulus 2011 atau semester lima dan enam bagi lulusan 2010) dicantumkan pada formulir rekomendasi Kepala Sekolah/Madrasah
4.      Pertimbangan khusus diberikan kepada pendaftar yang mempunyai prestasi ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler paling rendah peringkat ke-3 di tingkat Kabupaten/Kota atau prestasi non kompetitif lain yang tidak ada pemeringkatan (contoh ketua organisasi siswa);
5.      Prestasi yang dimaksud pada butir 3 (tiga) dan 4 (empat) dinyatakan melalui surat pernyataan Kepala Sekolah/Madrasah atau kepala dinas pendidikan Kabupaten/Kota.
KUOTA
1.      Alokasi mahasiswa baru penerima bantuan biaya pendidikan pada tahun anggaran 2011 adalah 20.000 orang yang didistribusikan kepada PTP di bawah Kemdiknas dan Kemenag (Lampiran 1);
2.      Alokasi yang ditetapkan untuk setiap PTP disesuaikan dengan jumlah mahasiswa baru yang diterima setiap tahunnya dan/atau jumlah total mahasiswa di PTP serta pertimbangan lainnya.
PENGGUNAAN DANA
1.      Bantuan biaya hidup yang diserahkan kepada mahasiswa sekurang-kurangnya sebesar Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) per bulanyang ditentukan berdasarkan Indeks Harga Kemahalan daerah lokasiPTP;
2.      Bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikelola PTP sebanyak-banyaknya Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah) per semester per mahasiswa. Dalam pelaksanaannya PTP dapat melakukansubsidi silang antar program studi;
3.      Kelebihan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan digunakan untuk pembinaan mahasiswa penerima melalui berbagai bentuk kegiatan penunjang yang sepenuhnya diatur oleh PTP;
4.      PTP mengatur besaran bantuan biaya hidup dan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan;
5.      Kekurangan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan di PTP, ditanggung oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. PTP dapat mengupayakan sumber dana dari pihak lain;
6.      PTP memfasilitasi penyediaan dana, sarana dan prasarana belajar mengajar kepada penerima Bidik Misi dengan sumber bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan Bidik Misi atau sumber lain yang relevan;
7.      Semua penggunaan dana harus dilaporkan ke Ditjen Dikti sesuai penjelasan singkat pada bab VI.
PERSIAPAN PENDAFTARAN
1.      Kementerian Pendidikan Nasional melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan unit utama, unit kerja dan instansi terkait termasuk Panitia Seleksi Nasional serta melakukan publikasi melalui media massa;
2.      Dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota melakukan sosialisasi dan atau memberikan informasi kepada satuan pendidikan di lingkungannya tentang program Bidik Misi;
3.      Institusi pendidikan tinggi melakukan sosialisasi dan atau memberikan informasi kepada sekolah dan publik tentang program Bidik Misi;
4.      Kepala Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan seluruh proses pendaftaran di setiap sekolah dan mengirimkan berkas yang telah memenuhi persyaratan ke perguruan tinggi penyelenggara yang dituju.
TATA CARA PENDAFTARAN
1.      Calon pendaftar memilih program pendidikan Diploma III, Diploma IV atau Sarjana (S1) pada perguruan tinggi negeri penyelenggara;
2.      Setiap calon hanya boleh mendaftar di 1 (satu) perguruan tinggi, dengan memilih paling banyak 2 (dua) program studi, pendaftaran pada lebih dari satu perguruan tinggi akan dikenai sanksi sebagai diatur pada Bab V. Sub Bab D;
3.      Kepala Sekolah/Madrasah menyeleksi siswa yang memenuhi syarat program Bidik Misi dan menyusunnya ke dalam sebuah Rekomendasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya menggunakan formulir pada Lampiran 3;
4.      Sekolah mendaftarkan diri sebagai instansi pemberi rekomendasi Bidik Misi ke http://bidikmisi.dikti.go.id/sekolah dengan melampirkan hasil pindaian (scan) (Lampiran 4 bagian F) untuk mendapatkan nomor NISR (Nomor Identifikasi Sekolah Pemberi Rekomendasi);
5.      Sekolah merekomendasikan siswa melalui http://bidikmisi.dikti.go.id/sekolah menggunakan NISR untuk mendapatkan NP (Nomor Pendaftaran);
6.      Calon pendaftar melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan untuk mendapatkan persetujuan dari Kepala Sekolah/Madrasah;
7.      Calon yang memenuhi persyaratan melakukan pendaftaran langsung secara online melalui laman www.bidikmisi.dikti.go.id/pendaftaran menggunakan NP kemudian mencetak formulir pendaftaran (Lampiran 2) untuk disampaikan ke Kepala Sekolah/Madrasah beserta berkas persyaratan lainnya;
8.      Calon yang tidak dapat melakukan pendaftaran secara online sesuai butir 7, mengisi formulir yang disediakan oleh sekolah/madrasah. Selanjutnya formulir yang telah diisi beserta berkas persyaratan lainnya disampaikan ke Kepala Sekolah/Madrasah. Formulir dapat di unduh di www.dikti.go.id atau www.bidikmisi.dikti.go.id;
9.      Kepala Sekolah/Madrasah mengirimkan berkas yang memenuhi syarat secara kolektif kepada masing masing Rektor/Ketua/Direktur atau pimpinan PTP yang dituju dengan perihal surat pendaftaran bidik misi 2011 (alamat seleksi PTP lihat Lampiran 4) Berkas yang dimaksud meliputi:
1) Berkas yang dilengkapi oleh calon yang akan lulus tahun 2011:
a)     Formulir pendaftaran yang telah diisi oleh calon yang bersangkutan (butir 6 atau 7) dan dilengkapi dengan pasfoto berwarna ukuran 3×4 sebanyak 3 (tiga) lembar;
b)     Fotokopi Kartu Tanda Siswa (KTS) atau yang sejenis sebagai bukti siswa aktif;
c)      Fotokopi rapor semester 1 s.d. 5 yang dilegalisir oleh Kepala Sekolah/Madrasah;
d)     Surat keterangan tentang peringkat siswa di kelas dan bukti pendukung prestasi lain di bidang keilmuan/akademik yang disahkan (legalisasi) oleh Kepala Sekolah/Madrasah;
e)     Surat Keterangan Penghasilan Orang tua/wali atau Surat Keterangan Tidak Mampu yang dapat dibuktikan kebenarannya, yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/ Kepala Dusun/instansi tempat orang tua bekerja/tokoh masyarakat;
f)       Fotokopi Kartu Keluarga;
g)     Fotokopi rekening listrik bulan terakhir (apabila tersedia aliran listrik) dan atau bukti pembayaran PBB dari orang tua/wali-nya.
2) Berkas yang dilengkapi oleh calon yang lulus tahun 2010:
a)     Formulir pendaftaran yang telah diisi oleh calon yang bersangkutan (butir 6 atau 7) dan dilengkapi dengan pasfoto berwarna ukuran 3×4 sebanyak 3 (tiga) lembar;
b)     Surat keterangan lulus dari Kepala Sekolah/Madrasah;
c)      Fotokopi rapor semester 1 s.d. 6 yang dilegalisir oleh Kepala Sekolah/Madrasah;
d)     Fotokopi ijazah yang dilegalisir oleh Kepala Sekolah/Madrasah;
e)     Fotokopi nilai ujian akhir nasional yang dilegalisir oleh Kepala Sekolah/Madrasah;
f)       Surat keterangan tentang prestasi/peringkat siswa di kelas dan bukti pendukung prestasi lain di bidang keilmuan/akademik yang disahkan (legalisasi) oleh Kepala Sekolah/Madrasah;
g)     Surat Keterangan Penghasilan Orang tua/wali atau Surat Keterangan Tidak Mampu yang dapat dibuktikan kebenarannya, yang dikeluarkan oleh Kepala desa/Kepala dusun/Instansi tempat orang tua bekerja/Tokoh masyarakat;
h)     Fotokopi Kartu Keluarga atau Surat Keterangan tentang susunan keluarga;
i)       Fotokopi rekening listrik bulan terakhir (apabila tersedia aliran listrik) dan atau bukti pembayaran PBB (apabila mempunyai bukti pembayaran) dari orang tua/wali-nya.
3) PTP dapat memfasilitasi pendaftaran tanpa rekomendasi sekolah jika terjadi hal sebagai berikut:
a)     Sekolah asal sudah tidak menyelenggarakan pendidikan pada saat pendaftaran Bidik Misi 2011;
b)     Sekolah tidak memfasilitasi dan mendukung program Bidik Misi secara sengaja;
c)      Terjadi force majeur/bencana alam lainnya;
d)     Hal lain yang dirasa mendesak dan bertujuan untuk kemanusiaan dan keadilan serta pemerataan akses pendidikan.
e)     Semua pendaftaran yang difasilitasi oleh perguruan tinggi akan tercatat melalui SIM Bidik Misi dan akan diperhatikan secara khusus.

Sabtu, 09 April 2011

UN Tahun Ini Gunakan Lima Paket Soal

Banda Aceh - Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) serentak akan diadakan pada tanggal 18-22 April 2011. Tapi pada pelaksanaan UN tahun ini ada dua hal yang berbeda dari tahun lalu. Perbedaan tersebut terletak pada penentuan kelulusan dan paket soal ujian. 
“Pemerintah menerapkan lima paket soal untuk kemurnian ujian nasional ini. Supaya anak tidak mencontoh. Jika dalam satu ruang ada 20 anak, berarti hanya ada empat orang yang soalnya sama,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga (Disdikpora) Banda Aceh , Sofyan Sulaiman, Jum’at (8/4) yang di temui The Globe Journal di kantornya.
Kemudia Dia menjelaskan bahwa untuk kelulusan pada tahun ini tidak hanya ditentukan oleh nilai UN saja, tapi juga dari nilai Ujian Sekolah dan nilai ujian semester juga. “Ada rumus untuk menentukan nilai kelulusan tahun ini, yaitu menggabungkan nilai UN dan Ujian Akhir sekolah, sehingga di dapat nilai kelulusan 5,5,” jelasnya.
Untuk meningkatkan kelulusan para siswa, mereka sudah mengadakan dua kali try-out yang diikuti oleh seluruh siswa SMA sekota Banda Aceh. Target kelulusan para siswa pada try-out pertama yang diadakan oleh Disdikpora ini meningkat hampir 70%.
Peserta ujian nasional  kali ini berjumlah 3.662 siswa dari tingkat SMA dan 846 siswa dari tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk tim pemantau UN, Sofyan menyebutkan,“Masih ada tim pemantau untuk UN nanti. Pengawasnya  masih sama seperti tahun lalu, yaitu ada tim pengawas dari Unsyiah,” tuturnya.
Saat ditanya tentang SMS yang beredar dikalangan siswa tentang jawaban UN, dia sudah mengantisipasi kepala sekolah kalau ada SMS yang beredar di kalangan murid tersebut tidak usah dihiraukan, karena juga bisa meresahkan para siswa. “Jangan hiraukan SMS tidak jelas. Percaya diri dengan kemampuan diri. Lebih baik hasil kerja keras sendiri dari pada menengadah pada orang,” tegasnya.